Sangasanga

Sedikit cerita tentang kota kelahiranku aku dilahirkan di kota perjuangan yang namanya Sangasanga dengan pahlawan yang terkenal waktu itu boedi oetomo, kok tau ya iyalah dulu waktu di SMA dulu pernah ikutan kursus akting singkat waktu operet perjuangan waktu itu, nah sebagai tokoh utamanya yah cerita tentang boedi oetomo itu, jadi setiap 27 januari di kotaku pasti ngadain acara yang pasti sudah dinanti-nanti yaitu setiap 27 januari diperingati sebagai hari merah putih di Sangasanga, pada waktu dulu kota Sangasanga merupakan basis perjuangan di Kalimantan Timur dan Sangasanga akhirnya bisa dipertahankan dan Kalimantan Timur akhirnya bisa memperoleh kemrdekaan dimulai dari kota kecil ini, Kenapa kok Sangasanga yang dijajah bangsa Belanda dan Jepang karena memang di Sangasanga kaya akan sumber minyak bumi pada waktu dulu kalau sekarang sepertinya sudah jauh berkurang.

Selain kota minyak dan sekarang malah banyak ditemukan batu bara, taunya ada batu bara setelah pulang setahun kemaren waktu kerja praktek di Medco E&P Kalimantan, sempat kaget kok banyak truk hilir mudik ternyata bawa batu bara, sempat kaget juga sih waktu itu kok perubahannya sedemikian cepat, hmm jadi senang akhirnya pengangguran berkurang disana, banyaknya warga setempat yang akhirnya pulang dan bekerja di perusahaan batu bara tersebut, dampaknya masyarakat di sekitarnya juga terkena imbasnya dengan berjualan makanan atau menerima kost untuk para pekerja yang dari luar daerah.

Perekonomian di Sangasanga berangsur-angsur membaik padahal dulu sebelum ditemukan batu bara banyak pemuda-pemuda nya yang lari ke daerah lain untuk bekerja nah sekarang keadaannya jadi berbalik, padahal dulu di Sangasanga tuh ngga kebayang gimana sepinya he3, sama sekali ngga akan maju deh kalau disana terus, tapi sekarang boleh nyombong deh rame tenan.

Tapi terkadang sempat ngeri juga kalau dah batu bara itu habis dikeruk hmm bakalan jadi apa yah apa mungkin malah buat danau buatan, sempat dulu nanya sama paman yang bekerja disana kalau di tambang itu dah jadi cekungan gede banget disana, jadi khawatir kalau tambangnya habis trus seperti apa jadinya kalau ditinggalkan hmm PR besar nih buat para penambang terutama yang bertanggung jawab pada yang mengelola tambang tersebut.

Yang ngga habis pikir sampai sekarang adalah kenapa kepala proyek di tempat pertambangan itu selalu bule (orang asing) apa kita-kita ini ngga bisa dan sanggup mengelola proyek-proyek seperti itu, ngga minyak bumi, emas, batu bara semuanya dikelola oleh orang asing jadi aneh padahal ini negara kita sendiri kalau mereka kita pekerjakan sih ngga akan jadi masalah nah masalahnya adalah kenapa kita yang selalu dipekerjakan oleh mereka, di freeport juga terjadi diskriminasi seperti itu kenapa yang bekerja mati-matian malah bergaji kecil sedangkan yang ga ikut punya negara bahkan mendapat gaji yang berkali lipat dimanakah keadilan.

Mungkin pendidikanlah yang mempengaruhi indonesia ini semakin pinter orang maka akan membohongi yang lebih bodoh kasian yang bodoh akan semakin bodoh dan pinter juga akan semakin pinter (pinter mbodohin), dan yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.

Advertisement