tarawihan yang heboh


Ada yang istimewa pada hari sabtu tanggal 15 kemaren di masjid kampus UGM yaitu ketua MPR kita hadir di masjid kampus UGM, Bapak DR. HM. Hidayat Nur Wahid, MA hadir untuk memberikan ceramah pada waktu setelah sholat isya sebelum masuk sholat tarawih, hal ini memang sudah kebiasaan ketika sholat di masjid kampus UGM.

Ada peristiwa yang menghebohkan malam ini di masjid kampus UGM ketika Pak Nurhidayat Wahid selesai menyampaikan ceramah, tiba – tiba setelah Pak Hidayat turun mimbar setelah mengucapkan salam, seketika itu pula ada orang yang berteriak dalam bahasa arab berteriak HARAM HARAM sontak semua jamaah yang hadir di masjid kampus terbengong-bengong sambil melihat ke arah mimbar. Lalu dengan kata-kata berusaha menenangkan maka bapak yang berlaku sebagai imam berusaha menenangkan jamaah dengan berkata hanya perbedaan kultur lalu membuat jamaah yang hadir tenang.

Setelah tragedi tersebut jamaah akhirnya tenang dikarenakan imam masjid siap memulai sholat tarawih, dikarenakan suara bapak imam yang bacaannya bagus banget akhirnya jamaah pun akhirnya kembali khusuk ke sholat tarawih. Setelah sholat tarawih dan witir bapak imam menjelaskan bahwasanya kejadian tersebut hanya masalah soal kebiasaan saja, jadi ada seorang doktor dari sudan yang hadir menjadi jamaah marah dan berteriak HARAM HARAM dikarenakan setelah Bapak Nurhidayat Wahid turun mimbar ada yang mengajak foto bareng nah doktor tersebut marah dikarenakan di dalam masjid mengambil foto.

Hmm jadi bertanya-tanya benarkan hanya sebuah perbedaan budaya atau ada sesuatu yang mendasari sehingga sang doktor tersebut marah besar, dasar orang yang fakir ilmu sehingga ngga ngerti mana yang benar.

 

Advertisement

Author: susiloharjo

Khoirunnas anfa'ahum linnas A Father, Husband and love to learn person Love my Family, Electronics, Photography, Robot, Dreaming, Programming

2 thoughts on “tarawihan yang heboh”

  1. Yah, kalo saya mah tanya-tanya dulu sebelum mengeluarkan “fatwa” HARAM. Namanya juga di negeri orang, apa yang berlaku di rumah belum tentu berlaku pula di tempat lain. Gak apa, anggap saja perbedaan budaya yang menambah warna dalam hidup 😀

Ditunggu komennya ...

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: