Tertegun aku melihat seorang bapak dengan kaki terbelut perban di bagian telapak kaki sampai dengan mata kakinya, dengan agak kesusahan beliau berdiri dengan kaki yang satu menopang kaki yang lainnya. Dengan perlahan beliau menjalankan rakaat per rakaat sholat sunnah dan kadang-kadang dipercepat terutama ketika ruku’ dikarenakan sakit barangkali dan juga karena harus menjaga keseimbangan , akhirnya sholat itu selesai juga dan ada kata bersyukur yang dalam ketika melihat salam sehabis sholat sunnah di wajah bapak tersebut.
Setelah sholat kuperhatikan bapak tersebut mengambil sebuah botol kecil minyak angin dan kemudian mengusapkan secara perlahan di bagian kaki beliau hmm mungkin sakit kali yah, tanpa disengaja ternyata teman disebelahku juga memperhatikan bapak tersebut, aku bertanya padanya kenapa ya kira-kira kaki bapak tersebut dia berkata kemungkinan besar kena DM (Diabetes) dan kakinya luka tapi ngga sembuh dikarenakan bagi penderita DM akan susah menyembuh kan luka tersebut.
Aku berpikir di sela-sela menunggu sholat isya, subhanallah bapak itu dengan luka yang seperti itu masih semangat ke mesjid sedangkan aku yang sehat walafiat kadang memilih sholat di ruang sanggar dengan dua orang sampai tiga orang saja sedangkan bapak tersebut yang jalan aja susah lebih memilih sholat di mesjid. Perlahan-lahan pendengaranku mulai tertuju pada suara klakson mobil dan deru kendaraan yang berdesak-desakan di seberang jalan, aku pun mulai mikir lagi ternyata masih ada orang yang lebih kasihan daripada aku, ternyata masih ada orang yang keabisan waktunya dijalan dikarenakan macet padahal sudah masuk waktunya sholat isya dan tarawih.