Ternyata yang namanya belajar tuh susah ya, aku dulu ingat masih kecil harus ditungguin bapak klo belajar, kalau salah bapak dengan setia menjewer kupingku sampai bunyi kretek2 mungkin ini yang menyebabkan kupingku jadi memanjang he3, rata-rata yang namanya belajar itu harusnya menyenangkan dan membuat kita paham akan apa yang kita pelajari, bukannya nyeremin.
Memahami suatu kata yang sebenarnya agak susah diukur, pehaman menurut saya adalah bertingkat, paham dan mengerti itu berbeda ngga sih sebenarnya, paham kalau menurut saya lebih mendalam maknanya. Ternyata kalau kita belajar kita tidak cukup hanya dengan mengerti tapi harus juga paham.
Seperti aku sekarang barusan memahami yang namanya elektro setelah belajar berulang2 dan membaca serta mencoba langsung apa yang kita pelajari, ambillah contoh bahwa rangkaian seri itu memiliki arus yang sama di bagian manapun, lalu akhirnya aku bermain dengan multimsim karena kalau ngambil bahannya sendiri agak repot, jadinya yah main dengan multisim, tak coba kok bisa begini dan begitu, akhirnya aku memperoleh pehamahan yang lebih dikarenakan aku sudah mempraktekannya langsung jadinya jelas apa yang kita baca dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
Jadi intinya adalah belajar bisa menggunakan cara apapun yang penting kita ngerti, mencoba menerjemahkan dengan bahasa kita sendiri yang lebih simple, menurut sepahaman kita, jadi kesimpulan saya adalah belajar itu adalah membaca, mengerti dan kemudian menuliskan, maka akhirnya lengkaplah ilmu kita dan satu lagi agar ilmu kita terus bertambah adalah belajar berbagi ilmu kita, dengan itu ilmu kita ngga akan hilang dan malah bertambah.
terus berbagi for better future 🙂