belajar untuk memahami


Ternyata yang namanya belajar tuh susah ya, aku dulu ingat masih kecil harus ditungguin bapak klo belajar, kalau salah bapak dengan setia menjewer kupingku sampai bunyi kretek2 mungkin ini yang menyebabkan kupingku jadi memanjang he3, rata-rata yang namanya belajar itu harusnya menyenangkan dan membuat kita paham akan apa yang kita pelajari, bukannya nyeremin.

Memahami suatu kata yang sebenarnya agak susah diukur, pehaman menurut saya adalah bertingkat, paham dan mengerti itu berbeda ngga sih sebenarnya, paham kalau menurut saya lebih mendalam maknanya. Ternyata kalau  kita belajar kita tidak cukup hanya dengan mengerti tapi harus juga paham.

Seperti aku sekarang barusan memahami yang namanya elektro setelah belajar berulang2 dan membaca serta mencoba langsung apa yang kita pelajari, ambillah contoh bahwa rangkaian seri itu memiliki arus yang sama di bagian manapun, lalu akhirnya aku bermain dengan multimsim karena kalau ngambil bahannya sendiri agak repot, jadinya yah main dengan multisim, tak coba kok bisa begini dan begitu, akhirnya aku memperoleh pehamahan yang lebih dikarenakan aku sudah mempraktekannya langsung jadinya jelas apa yang kita baca dengan apa yang terjadi sesungguhnya.

Jadi intinya adalah belajar bisa menggunakan cara apapun yang penting kita ngerti, mencoba menerjemahkan dengan bahasa kita sendiri yang lebih simple, menurut sepahaman kita, jadi kesimpulan saya adalah belajar itu adalah membaca, mengerti dan kemudian menuliskan, maka akhirnya lengkaplah ilmu kita dan satu lagi agar ilmu kita terus bertambah adalah belajar berbagi ilmu kita, dengan itu ilmu kita ngga akan hilang dan malah bertambah.

terus berbagi for better future 🙂

Advertisement

Resistor ( hambatan ).


Kalau aku menganalogikan hambatan adalah layaknya sebuah jalan yang tidak rata atau jalan-jalan berlubang di jalan, seperti symbol dari hambatan itu sendiri yang berbentuk zig-zag, persis banget jalan yang tidak rata dijalan, sehingga menyebabkan ketika kita yang naik sepeda misalkan (dalam hal ini kita adalah arus) melewati hambatan tersebut akan mengurangi kecepatan sehingga, atau kalau dikaitkan dengan pergerakan elektron maka electron-elektron tersebut akan mengalami kekurangan pendorong (tegangan) dikarenakan energi yang dibutuhkan akan berubah sesuai dengan hambatannya . Itu analogi yang saya pahami ketika membaca e-book ini CMIIW (Correct Me If  I Wrong).

 Disebabkan adanya hubungan antara tegangan, arus dan hambatan dalam sebuah rangkaian adalah sejajar, maka kita dapat mengendalikan rangkaian tersebut dengan mengubah-ubah hambatan pada rangkaian tersebut sehingga secara tidak langsung mengendalikan rangkaian tersebut. Ini dapat dilakukan dengan mengubah bahan, ukuran dan bentuk dari komponen konduktif pada bahan pembuat resistor.

 Setiap bahan resistor dibuat sesuai dengan kegunaannya dan hambatan yang diinginkan di dalam rangkaian. Biasanya resistor terdiri dari kawat logam atau carbon, dan dibuat sestabil mungkin. Tidak sama dengan lampu resistor tidak menghasilkan cahaya, tapi ia juga menghasilkan panas namun akan menghilang di dalam rangkaian. Kegunaan dari resistor sebenarnya bukan untuk menghasilkan panas tapi lebih untuk menghasilkan jumlah tahanan listrik. Continue reading “Resistor ( hambatan ).”

%d bloggers like this: