Sekali pramuka tetap pramuka


Mungkin ungkapan tersebut bukanlah isapan jempol belaka, hari ini aku ketemu mantan pembinaku dulu di Pramuka, berangkat dari keinginannya membuat aktif KNPI kok yah pada akhirnya dia berkeinginan menghidupkan kembali pramuka, hal yang membuat ku kaget ternyata masih ada rasa itu, rasa mencintai kegiatan yang mungkin telah menimbulkan bekas yang mendalam didalam hati beliau.

Kak Bana begitu aku memanggilnya seorang sosok kurus tinggi yang dari dulu sampai sekarang masih seperti itu sosoknya, pembawaannya santai tapi semangat dan idenya begitu besar untuk Sanga sanga, kegiatan kepemudaan dan pramuka.

Beliau rindu dengan pramuka dulu, bahkan yang membuat beliau sedih adalah sudah tidak adanya lagi peringatan hari pramuka, bahkan hari pahlawan kemaren juga tidak diperingati dengan upacara, sebuah pertanyaan besar sekaligus miris, kotaku yang katanya kota pahlawan malah seperti ini jadinya.

Aku kagum dengan sosok beliau teryata dibalik kesehariannya beliau masih juga memikirkan pramuka, aku salut dengan beliau dan kami sudah memiliki rencana untuk membawa kejayaan pramuka kembali lagi, semoga keinginan yang baik ini bisa tercapai.

sekali pramuka tetap pramuka …

Advertisement

Seperti tamu dikampung sendiri


Setelah ngobrol santai pertama-tama sih membahas tentang action KNPI Sanga sanga yang ingin mulai bangkit, sampai kekecewaan kami kepada forum-forum yang katanya sebagai wadah pemuda, sebagai penghubung ke perusahaan-perusahaan eh malah setelah dapat posisi yang baik malah memanfaatkan posisi tersebut untuk kepentingan pribadi semata, saya sih setuju kalau sekedar uang rokok tapi yah masa sampai jutaan sih, dah gitu yang dipalakin putra daerah sendiri, inilah yang membuatku geram tapi bisa apa, masa mau masuk kerja aja harus selalu melalui mereka setelah keterima kerja harus ngasih berapa juta sebagai imbalan, sedih rasanya seperti orang asing dikampung sendiri, mending kalau uangnya digunakan untuk kepentingan bersama ini ngga malah ditelan sendiri.

Siapakah yang harus bertanggung jawab sekarang, forum yang semestinya sebagai wadah untuk memperjuangkan Sanga sanga malah menjadi seperti ini, banyak dampak yang buruk yang sudah terjadi, banjir, jalanan hancur, sungai mengalami pendangkalan, siapakah yang harus memperjuangkan ini.

Sebelum semuanya terlambat kita yang hidup di Sanga sanga yang akan menanggung semua akibatnya, setelah tambang selesai meninggalkan kerusakan yang sedemikian parahnya seharusnya tugas forumlah yang mengawasi ini semua agar berjalan dengan semestinya. Kalau kerusakan pasti akan terjadi tugas kita menemukan solusi bersama bagaimana paling tidak memikirkan bagaimana mengatasi dampak yang nantinya semakin parah dan akan merugikan kita, keluarga kita, rumah kita.

Siapakah sebenarnya yang menjadi tamu, kita apa mereka kalau kita merasa ini rumah kita mari mulai dari sekarang kita memikirkan apa yang bisa kita perbuat untuk kota Sanga sanga kita yang tercinta ini.

%d bloggers like this: