Lagi njajal OCD


Siapa sih yang ngga pengen badan sehat, seger dan perut buncit menjadi six pack ya ngga? Nah kemarin sempat nonton ini di youtube

La kok ya terinspirasi, akhirnya baca bacalah bukunya bisa di download gratis disini walhasil jadi pengen coba, hari ini hari pertama mencoba OCD dengan jendela makan 6 jam, apa itu jendela makan 6 jam? sebenarnya banyak jendela makan yang ditawarkan (download dan baca bukunya biar jelas)  tapi sepertinya cocok kalau mencoba yang 6 jam ini, jadi caranya adalah bangun tidur dan tidak sarapan langsung puasa hanya boleh minum air putih atau teh tawar dan makan seperti biasa jam 1 siang dan terakhir makan untuk satu hari ini nanti jam 7 malam hmm ada yang tertarik?, hayuk dicoba.

Continue reading “Lagi njajal OCD”

Adab-adab Berpuasa


Termasuk adab terpenting dalam berpuasa adalah membiasakan diri kita bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesuai dengan firman Allah (yang artinya):”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Al-Baqarah:183). Sesuai pula dengan sabda Nabi (yang artinya):”Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Al-Bukhariy no.1903)

Menjauhi apa yang diharamkan Allah berupa kebohongan, mencela, mencaci, menipu, khianat, melihat sesuatu yang haram seperti melihat lawan jenisnya yang bukan mahramnya, mendengarkan hal yang haram seperti musik, nyanyian, mendengarkan ghibah, ucapan dusta dan sejenisnya, serta perbuatan haram lainnya yang harus dijauhi oleh orang yang sedang berpuasa dan selainnya, akan tetapi terhadap orang yang puasa lebih dikuatkan perintahnya.

Memperbanyak shadaqah, amal kebaikan, berbuat baik kepada orang lain, terutama di bulan Ramadhan. Sungguh Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan tatkala Jibril menjumpainya untuk bertadarrus Al-Qur`an. (Lihat HR. Al-Bukhariy no.1902)

Makan sahur dan mengakhirkannya, sesuai sabda Nabi (yang artinya): “Makan sahurlah kalian karena di dalam sahur ada barakah.” (HR. Al-Bukhariy no.1923 dan Muslim no.1095)
Berbuka puasa dengan ruthab (kurma yang sudah matang), jika tidak didapatkan boleh dengan tamr (kurma yang belum sampai ruthab), jika itupun tidak diperoleh maka dengan air, menyegerakan berbuka tatkala telah jelas benar tenggelamnya matahari, berdasarkan sabda Nabi (yang artinya): “Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa.” (Muttafaqun ‘alaih dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy)

Diambil dari kitab Fataawash Shiyaam karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Fataawash Shiyaam karya Asy-Syaikh Ibnu Baz dan lain-lain serta kitab Fataawal ‘Aqiidah wa Arkaanil Islaam karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dengan beberapa perubahan

Wallaahu A’lam.

Copy paste dari http://webforum.plasa.com/archive/index.php/t-81662.html